Minggu, 28 November 2021

Surat 3

Sayang, kamu tau kan kalo kamu adalah pacar pertama aku. Kamu tau ga betapa senengnya aku saat ada orang yang mau nerima aku sebagai kekasihnya. Sayang Terima kasih udah menjadikan aku sebagai orang tersayang kamu. 

Yang, sedari awal kita sama-sama tau begitu banyak kekurangannya aku. Aku pacar yang jarang bisa di telfon, aku pacar yang gabisa di video call, aku pacar yang gabisa diajak ngobrol sampai larut malam, aku bukan pacar yang bisa tiap hari di apelin, dan aku bukan pacar seperti pacar temen temen kamu. 

Kamu orang yang berharga buat aku, akhir-akhir ini aku sering sekali mengucap kalimat itu, bagaikan mantra bagi ku untuk kamu tidak bisa meninggalkan ku. 

Maaf jika aku belum bisa menjadi seperti yang kau minta. Begitu banyak perbedaan kita tapi kamu tenang aja, aku akan menyamakannya seperti mu. 

Sayang, ku tau saat ini kau mulai jenuh. Walau kau mengucap tak ingin kita berpisah, seperti ini saja rasanya buat ku seperti berpisah. Hilang rasanya percaya diriku untuk bisa terus bersama mu. 

Yang lain memang begitu indah, kau boleh mendiamkan ku sampai waktu yang kau butuhkan. Aku tidak akan pergi kemana - mana. Aku akan tetap disini. 

Ingat lah, banyak sekali hal yang ku korbankan. Aku memang belajar begitu lama, proses ku begitu lambat tapi aku mencoba terus menerus untuk merobohkan pilar demi pilar agar tidak ada lagi benteng yang aku tutupi untuk mu. Seperti mereka yang kau tau pada umumnya. 

Aku tidak cantik, begitu sangat insecure nya diriku sehingga selalu berfikiran buruk yang membuat kita selalu cekcok. Maaf kan aku. Aku sedang perbaiki hal itu. 

Sayang, bisakah kau melihat sedikit saja ketulusan ku selama ini. Yang ku lakukan demi mu. Perkataan, perlakuan, dan hal lain yang ku lakukan untuk mu. Bisa kah kau melihatnya? Sedikit saja? Aku merindukan rasa di awal layaknya perempuan yang jatuh hati. 

Sayang aku selalu menyayangi mu. Selalu, bagaimanapun keadaan mu. Aku akan berusaha menemanimu. 

Salam, 
Kekasih mu 

Sabtu, 20 November 2021

Surat 2

20 Nov 2021

Menjadi dewasa sangat lah membingungkan. Entah harus dijelaskan darimana, aku hanya ingin bercerita. Aku yakin takan ada satu orang pun yang akan membaca tulisan ini. Tak apa, aku hanya sedang Ingin bercerita. 

Uang, uang, uang 
Mengapa benda satu itu selalu membuat ku pusing. Aku seolah menjadi perempuan yang matre karna benda itu. 

Uang selalu menjadi permasalahan buat ku, buat diriku sendiri. Padahal bisa saja ku buat santai, tetapi rasanya sulit sekali. 

Mengapa aku selalu mengejar uang. Kemarilah akan kuceritakan. 

Semua orang pasti memiliki ceritanya masing-masing. Begitu pun dengan aku yang mungkin sama seperti kalian. Aku bukan orang dari kalangan yang berada. Rumah ku dulu selalu banjir karna hujan besar. Aku cape selalu nauin banjir di kala orang lain biasa saja lewat depan rumah ku dengan santainya. 

Dari kecil sampai aku sudah kerja banjir itu tetap menjadi langganan datang kerumah ku. Bagi ku itu adalah hal yang melelahkan. Dulu sewaktu aku SD mama berjualan di sekolahan. Dan uangnya menjadi dana darurat yang di simpen bertahun tahun oleh mama. 

2 tahun yang lalu rumah ini di Uruk, sehingga aku bisa merasakan tidak banjir lagi. Alhamdulilah. 

Aku dua bersaudara. Aku adalah anak pertama dimana aku sendiri menjadikan diriku seorang budak untuk diriku sendiri. 

Buat ku membahagiakan mama bapak dan ade ku adalah hal yang wajib buat ku. Kenapa? Kalau bukan aku siapa lagi. Jawaban yang sangat simple. 

Untuk di bilang balas budi rasanya masih kurang dan tidak pernah bisa dibilang seperti itu. Aku hanya menjadikan diriku untuk selalu ada buat mereka. 

Aku pernah melihat mereka menangis karena suatu kondisi. Itu salah satu hal yang membuat ku menjadi seseorang seperti ini yang haus akan uang. 

Mungkin kalian akan bilang "gausah di paksa kalau tidak ada" Tapi buat ku "aku akan berusaha selalu AdA untuk mereka"
Mungkin terdengar seperti egois. Tapi mungkin kalian akan berfikir yang sama jika bertukar posisi dengan diriku. 

Aku seorang staff di sebuah office baru baru ini aku mendapat kenaikan gaji. Saat ini gajiku 4.810.000 

Angka yang lumayan kan untuk 1bulan. Tapi tau ga. Di angka itu banyak hal, benda, dan makanan yang aku tahan padahal aku pinginin. Gapapa. Aku melakukan nya untuk orang orang yang aku sayang. 

Jika mama tau. Dia pasti marah. Dia selalu dan akan membelikan apapun itu yang aku mau. Makanan benda apapun itu. Dia akan berikan. Tapi cukuplah hal yang aku tahan itu cukup diriku yang tau. 

Aku mau beli tas, aku mau beli baju, aku mau beli sepatu, aku mau makan kue, aku suka sekali cake, kaya kue ulang tahun gitu, tapi jika aku beli harganya lumayan dari pada aku beli itu mending uangnya aku simpen buat belanja ke hari hari bareng sama mama. 

Kalau mama tau pasti mama marah. Tapi lagi lagi aku cuma mau selalu ada buat mereka. 

Aku bahagia tiap selesai belanja sama mama. Nanti kalo ada uang lebihan aku mau beli cake buat aku sendiri. 

4.810.000 angka yang besar tapi tidak ada apa apanya. Aku memberikan 1jt tiap bulannya untuk mama. Karna kalo bukan dari aku dari siapa lagi. Bapak sudah ga kerja. Hanya kerja samping sampingan yang pendapatannya ga nentu. Dan mungkin 1jt kurang untuk menghidupi 4kepala. Walaupun mungkin ada pendapatan dari lain. Tapi aku sebagai anak harus melakukan itu. 

Orang berpikir mungkin Ku berlebihan. Tapi entahlah bagi aku itu hal yang wajib. 

800rb untuk bayar rumah. Nnti kan rumahnya buat aku juga jadi ya aku harus bayar. Walaupun mama sering bilang mama aja yang bayar. Tapi masa sih udah besar seperti ini masih harus orng tua yang bayarin yang jelas jelas rumahnya nanti aku yang nempatin. 

Bayar listrik dan air. Ini ga seberapa. Total 400rb kurang lebih. Sebenernya mama mampu buat bayar sendiri. Lagi lagi untuk apa aku di besarin sampai sekarang kalau gabisa ngebantu perekonomian keluarga. Lagian kalo bayar rumah dan listrik mama yang bayar. Apa cukup 1juta yang aku kasih buat makan juga? 

Belanja bulanan. Aku memang selalu ada untuk kebutuhan rumah ke hari hari dan superindo aku usahain aku yang selalu bayar. Walaupun mama bawa uang. Setidaknya aku ada gunanya sebagai anak. 

Tiap bapak punya uang dari hasil sampingannya. Dia selalu nanya "punya uang ga" Aku selalu jawab "banyak uang aku mah" Walaupun kenyataannya uang aku mungkin ga cukup untuk akhir bulan. 

Gapapa lagian kan aku ga jajan ini, kerja bawa bekel. Berngkt dan pulang kerja jalan atau ga di anter bareng ade. 

Oiya ade udah kerja. Penghasilannya ga besar. Tadinya mau patungan bayar listrik air karna uang ku gabsa di kumpulin buat bayar rumah juga. Tapi di pikir pikir rumah kan emang tanggung jawab aku. Dan listrik air kan ga seberapa masa mau patungan dengan ade yang penghasilannya ga seberapa. 

Dear calon suami, aku bekerja sudah lama. Terkadang ada rasa cape, wajar kan karna aku perempuan. Mungkin semuanya akan mudah jika aku bercerita atau orang rumah tau. Tapi bukan kah itu tidak penting karna jika bukan aku siapa lagi. 

Dear sayang, jika sudah menikah nanti aku akan tetap bekerja. Aku bekerja membantu mu. Ketahuilah jika sudah menikah suami adalah tanggung jawab penuh dalam suatu keluarga. Tapi aku bekerja untuk bisa tetep mandiri dan tidak bergantung kepadamu. 

Sayang, yang aku tau uang suami adalah milik istri dan uang istri adalah milik istri. Tapi mungkin bagimu tidak seperti itu. Aku harus selalu mengerti keadaan kita. Iya kan. 

Aku berjanji untuk tidak akan menyusahkan mu. Hal yang aku lakukan sekarang akan tetap aku lakukan saat kita menikah nanti (aku tidak akan meminta dan membeli suatu hal, benda, makanan yang menurut ku bisa di nanti yang hanya kepengenan sesaat. Aku bisa tahan) 

Tapi, aku mohon izin kan aku tetap melakukan 2 hal. Memberikan uang kepada mama dan membelanjakan kebutuhan seperti yang sudah kulakukan saat ini. Tidak akan meminta uang dari mu. Dari uang ku sendiri hasil kerja ku. Aku mohon izinkan. Aku hanya perlu mendengar jawaban "iya" Bukan jawaban jika uangnya cukup kamu boleh lakukan. 

Ku mohon izinkan ya, aku janji tidak akan boros dan meminta untuk beli apapun. Tetapi izinkan 2 hal itu. 

Terima kasih 

Rabu, 17 November 2021

Surat

Dear Sayang, 

Ga tau harus mulai darimana, harus cerita darimana, karna aku ingat sekali aku selalu menceritakannya kepadamu. 

Sayang, kau bilang menjalin hubungan itu tidak perlu takut, ga boleh ragu. Kalau takut dan ragu udahan saja. Kalimat yang sering kau ucapkan. 

Sayang, aku menyayangimu, selalu. Dan selalu begitu. Jujur, memang iya ada beberapa hal yang sedang menyangkut dalam pikiran ku akhir-akhir ini. Tidak mungkin kalau kau tidak mengetahuinya. Aku selalu menceritakannya dengan mu. Selalu, jika kau menolak mengatakan iya kau pasti tidak ingat. 

Sayang, aku cemburu entah dengan siapa pun itu. Aku gelisah, dan selalu pemikiran buruk yang ada di pikiran ku. Ya memang itu semua ada di aku permasalahannya. Kau lelah dan cape untuk menjelaskannya berulang ulang kali kalau hanya ada aku satu satunya. Tapi maaf ingin sekali aku mempercayai hal itu tetapi tidak bisa. Entahlah ada pemikiran bahwa, aku akan selalu menjadi sebagian kecil dari hati kamu. Hanya sebagian kecil.

Sayang, bukankah di awal sudah ku ceritakan kalau ragu sudahi saja. Aku tidak bisa. Aku masih menunggu kamu untuk meyakinkan aku. Selalu, aku selalu menunggu kamu. 

Kenapa? Kenapa selalu hal seperti itu yang ada di pikiran ku? Bukan hanya dirimu saja yang lelah, aku tau kau pasti bosan dengan alasan semua yang ku ceritakan. Aku pun cape, dan selalu bertanya tanya, kenapa hal ini lagi dan hal ini lagi. 

Tentang lemahnya aku, pemikiran aku yang selalu menyatakan kau pasti punya yang lebih asik daripada aku. Tentang kekurangannya aku dan segala hal yang tak bisa ku lakukan untuk mu. Tetapi itu semua beralasan. Sebab dan akibat yang pernah ku ceritakan kepadamu pasti kau lupa atau bahkan tak pernah kau baca sedikitpun. 

Sayang, kau pasti jenuh dan bosan dengan omongan konyol ku yang membuat mu geram. Aku hanyalah satu satunya, katamu. Tapi aku belum bisa melihat itu. Ku sakit, ku kecewa, ku cemburu, itu saja tak pernah bisa kau lihat. Aku bukan robot yang selalu baik. Aku juga bisa seperti mu. 

Bukannya aku tak mempercayaimu dan meyakinkan mu, hanya saja itu yang sedang aku rasakan saat ini. Tak ingin pergi. Aku ingin bersama mu. Hanya saja, saat ini aku sedang membiasakan perasaan ku. Menerima  Gelisah ini sendirian. Kau tak perlu tau, kau tak perlu merasakan hal yang asing biarin aja aku sendiri yang menyelesaikannya. Walau jujur terkadang sakit rasanya, aku memiliki kamu, tapi aku merasa sendirian. 

Jika kau menyangkal bahwa aku tak pernah menceritakannya. Sudah ku jelaskan berulang kali. Coba lah ingat berapa kali aku chat dengan kalimat yang sangat panjang, aku tak yakin apakah kau membacanya ku rasa tidak, kau seakan lupa dan merasa semua baik baik saja. Kau sesekali hanya mengucap, "Aku ngerasa beda" Saat itu lah aku takut. Sangat takut. Kau tau apa yang ku takuti. 

Ku takut kau jenuh, bosan dengan masalah yang ini ini terus, lalu mencari hal yang lain, hubungan kita akan berantem terus dan akhirnya kau akan mendiamiku untuk beberapa hari. Aku terima, mungkin aku yang salah karna tak bisa menahan perasaan sakit ini sendirian, sehingga membuat hubungan kita menjadi cekcok terus. 

Ku takut kau akan nyerah, dengan sikap kekanak kanakan ku. Aku cuma perempuan biasa, yang baru pacaran sekali, dan memiliki hati yang sempit. 

Jika kau tanya apa yang kurasakan saat ini. Sedih, kesepian, sakit, kecewa, sendirian, hampa, hambar, ragu, tetapi kau perlu tau satu hal. Selama kau merasa baik baik saja dengan ku, cara kita mengobrol baik baik saja dan kau merasa tak ada apa apa disitu lah aku bahagia. 

Kau kebahagian ku sayang, 

Sayang, terkadang aku berpikir, apa kurang ku? Aku tak begitu jelek jika di lihat, aku pintar, aku baik, aku penyayang, aku mandiri, aku tak banyak minta hal dari mu. Kecuali merubahmu menjadi lebih baik. Aku Terima kamu apa adanya. Tetapi kalimat itu semua seakan runtuh dengan pemikiran... 

Aku tak bisa apa apa, tak bisa memberikan yang kamu mau, tak bisa menemanimu begadang, tak bisa menemani mu nongkrong, tak bisa menemanimu menyanyi, tak bisa menemani mu jalan jalan. Dan aku hanyalah perempuan rendah di banding mereka semua yang ajak ngobrol kamu. 

Bukan aku berarti mengekangmu, tidak. Hanya saja mungkin jujur menjadi solusi untuk kita saat ini. Aku tidak melihat kejujuran di kamu. Pasti sakit membacanya bukan? . Aku tau apa yang ada di pikiran mu saat ini. 

"Aku udah yakin sama kamu. Emak juga udah suka. Ga mungkin kalo aku tidak serius sama kamu, masa keseriusan aku kaya gini gabisa kamu liat sih. Aku kerja buat kamu" 

Kamu pasti akan berbicara seperti itu. 

Pacar kamu perempuan dengan hati yang lemah sayang. Perasaan aku berantakan rasanya, entah bagaimana cara memperbaikinya, aku juga bingung tapi aku akan coba menyelesaikannya sendiri. Aku bisa. 

Kau tak perlu merespon apa apa tentang ini. Cukup pura pura tak tau membuatku merasa lebih baik. Karna aku tau. Ketika ini ku berikan ke padamu, respon mu akan berubah. 

Hubungan kita akan semakin cekcok dan kita akan merasa asing satu sama lain. Aku tidak mau seperti itu, aku takut. Selalu takut. Anggap saja ini semua adalah dongeng pendek yang ku ceritakan kepadamu tentang pasangan lain. 

Aku tak bisa menceritakannya langsung di hadapan mu, karna mungkin aku akan menangis. Kau tau kan, perempuan mu ini hatinya lemah, dan cengeng. Aku lebih baik chat dari pada harus ngomong ke kamu. Aku gabisa hehehe. Mungkin suatu hari kamu akan ngerti soal aku, tanpa perlu aku menjelaskannya seperti ini. 

Rasa sayang aku tidak pernah berubah. Sama sekali tidak. Semua aku yang salah, biar aku memperbaikinya dan membiasakan perasaan aku yang seperti ini. 

Sayang Seperti yang pernah sering ku bilang. 

Kau tak perlu khawatir, aku disini. Sama kamu, nemenin kamu selalu. 

Tiyas. 

Minggu, 18 Juli 2021

Rumah

Kring... 

"Maaf, sudah tutup" Suara lelaki itu pun seolah menyauti alunan lonceng yang berbunyi. 

"Ini aku, Aura" Ujar seoarang wanita yang langsung mencari tempat favoritnya. 

"Namamu Aurora, bukan Aura" Balas suara pria ini, segera ia menghampiri gadis tersebut. 

"Ada apa?" Lelaki ini pun duduk di hadapannya. 

"Hahaha dasar, sudah ku bilang kembalilah ke langit" Lelaki ini pun tertawa renyah sembari melemparkan serbet dari bahu ke meja kasir yang tak jauh darinya. 

"Aku manusia"

"Setengah Dewi" Sambung lelaki ini. 

"Berhentilah bergurau" Perempuan ini pun mulai kesal.

"Kau yang seharusnya sadar, seberapa lama pun kau di bumi, tak akan bisa mengubahmu menjadi manusia seutuhnya Aurora" Lelaki ini pun mulai menatap gadis di hadapannya dengan nanar. 

"Dulu, kau turun di perintahkan oleh Maha Dewa untuk membantu seorang lelaki yang malah kau jatuh kan hati mu kepadanya. Kau berhasil memang, tapi lihatlah dirimu ketika itu, kau bahkan tak dianggap olehnya. Berpuluh tahun kemudian kau jatuh kembali ke orang yang.. Menganggap mu adakah saat ini?" Lelaki ini pun mulai mengingat kan kembali dimana saat semua nya bermula. 

"Saat kau diocehkan oleh atasan mu, dia malah membuat mu untuk menyemangatinya. saat kau mendapatkan masalah, kau malah harus tersenyum untuk nya. Saat hari mu sial dia malah menyuruh mu untuk mengerti nya. Saat kau merasa tak enak badan, bahkan saat itu dia menghilang dan menyuruh mu untuk mengerti. Saat kau membutuhkannya bahkan dia tak tau itu, apa kaka mu ini tak tau kau menangis? Mau Mengumpat dimanapun, aku akan bisa mendengar tangisan mu. Lalu bisa apa kaka mu ini? Bahkan untuk mencabut nyawanya pun ku tak di izinkan sedikit pun" 

"Maha Dewi sakit, dia tak tega melihat mu di bumi" Tutup nya dan meninggalkan gadis ini sendirian. 

"Aku menyayanginya ka" Balas gadis ini. 

"Jika aku kembali ke langit aku takan terlihat lagi di bumi, apakah itu baik menurut mu?"

"Sebaik-baik nya suatu tempat, rumah lah yang paling baik." Sahutnya. 

"Rumah" Gumam gadis ini. 

Minggu, 02 Mei 2021

letter

Hari yang melelahkan, banyak hal yang harus di bereskan. Seketika getaran handphone membuyarkan pikiran ku. 

Renata

La, lu putus sama bang Reka? 

Begitulah isi pesan yang kubaca. Seketika ku menghela nafas. Dan mengingat kejadian itu. Namun lagi lagi ada suatu hal yang membuyarkan pikiran ku. 

Tok tok tok

"Iya sebentar" 

tak ada orang batin ku, aku pun kembali masuk namun pandangan ku tertuju kepada secarik amplop putih yang berada tidak jauh dari hadapan ku. Aku pun mengambilnya, melihat sekeliling ku, tidak ada siapapun lalu membawanya masuk. 

Amplop apa ini gumam ku. Aku pun segera membukanya, dan terlihat sepucuk kertas yang sepertinya, seperti surat. Aku pun segera membacanya. 

Tak ada yang berbeda, semuanya masih dengan sama. Hanya saja, hati ini yang sudah tak lagi dimiliki siapa pun. Aku terlalu sibuk dengan apa yang sedang aku kerjakan. Aku bagaikan manusia yang kekurangan waktu di tiap harinya. Rasanya aku tak bisa menikmati diriku sendiri hanya untuk sekedar mengistirahatkan tubuh yang aku punya. Aku tak lagi dengan lelaki itu. Aku hanya memiliki rasa sayang yang sepertinya tak cukup jika hanya itu yang di berikan dalam suatu hubungan. Tak pernah ku memberi suatu hal yang dimana perempuan lain dengan mudah memberikan nya. Layaknya seperti waktu yang cuma untuk bercengkrama. Liburan menghilangkan penat, bahkan bertemu sebentar pun tak bisa kuberikan. Entahlah apa yang sedang ku cari sehingga aku seperti pelari yang terus saja berlari namun tak sampai di garis finish. Kini tak ada lagi yang menarik. Hidupku hanyalah sekedar bernafas, bekerja, dan bersyukur masih di berikan nafas kembali. Hanya itu. Tidak menarik bukan? Ya memang, aku pun berfikir seperti itu. Siapa yang bisa nerima seorang perempuan yang hanya memiliki rasa sayang saja, sebesar apapun itu rasa sayang itu, tetap saja dia tidak merasa berguna dalam hubungannya. Aku menyuruh nya pergi dan dia tak kembali seperti di film edelweis untuk dandelion

Seperti itu isi surat dalam amplop putih . Mengapa surat ini seperti kisahnya, menurutnya hanya dia dan mantan kekasih lah yang tau alasan mereka berpisah. Aku pun berjalan ke sofa lalu mengambil ponselku, mengetik beberapa kalimat dan membrowsing film yang dimaksud oleh surat itu. Tak lama munculah beberapa artikel mengenai film tersebut. Aku pun segera mencari tau. 

Setelah selesai membaca beberapa review atas film tersebut. Aku pun tertegun, Ternyata yang tertera di tulisan tersebut merupakan isi dari film tersebut. Yang dimana ia merasa aneh dengan kisahnya.

Di akhir film tersebut. Sang perempuan pemain utama menuliskan sebuah surat yang iya tulis untuk dikenang suatu hari nanti. Surat untuk dirinya sendiri. Di buat dan akan di berikan serta dibaca oleh dirinya sendiri. Sebagai arti perluapan apa yang sedang ia rasakan saat ini. 

Hm menulis surat gumam ku. Sepertinya aku butuh melakukan seperti itu untuk melepaskan sedikit rasa sesak ku.

Aku pun mulai menulis surat dengan sebuah pena kesayangan ku. Paragraf demi paragraf mulai menjalin menjadi sebuah cerita yang berkelit.

Ketika telah selesai menulis aku pun membacanys ulang. Namun ada yang aneh rasanya. Surat ini, surat yang baru saja aku tulis. Sama seperti surat yang aku baca dan temukan di depan rumah. Aku pun menyamai kalimat demi kalimat. Tata letak titik, koma dan tanda tanya yang ada dalam surat yang aku buat sama seperti surat yang aku temukan. Mengapa bisa seperti itu, aku pun bertanya-tanya. Jika aku bisa mengingat apa yang aku baca lalu menulisnya, tidak dengan paragraf yang begitu banyak dan tata letak tanda yang sama bukan.

Jadi apakah surat ini, dibuat, dikirim, dan dibaca kan oleh aku. Diriku sendiri kah?

Jumat, 06 November 2020

Malam kelabu

Tahun ini banyak sekali hal yang terjadi tampa terduga. Banyak yang kehilangan.  Banyak kesedihan.  Banyak menghabiskan waktu tanpa disadari.  Waktu begitu cepat rasanya. Baru saja kemarin bertemu dengan perayaan tahun baru.  Sekarang akan bertemu tahun baru kembali.  

Iya iya kau benar. Ini hanya basa basi saja. 

Sudah beberapa hari ini rasanya aku gelisah. Bukan karna lapar, Bukan juga karna tak enak badan,  Rasanya seperti ya tidak enak saja. Tak ingin banyak berbicara. Tak ingin banyak makan hanya ingin diam dan mencari solusi apa yang harus aku lakukan. 

Ah iya iya kau benar, aku hanya sedang banyak pikiran. Seperti sudah tua saja ya diriku. 

Wanita memang seperti itu baperan,  banyak hal yang ia pikirkan yang sebenernya ia sendiri tidak mengerti.  Dia memang menyebalkan tetapi jika kau tau dia sendiri sebal dengan keadaan yang tidak enak seperti itu.  Dia hanya tidak bisa bagaimana menjelaskannya.  Wanita itu sedang bingung.  Rasanya seperti hilang arah.  Dia hanya berfikir berfikir yang membuat mu geram kan?  Tetapi ia lebih geram. 

Lalu bagaimana? Hmm  Entah lah kadang diriku juga seperti itu.  Tetapi kau perlu tau jika dia seperti itu jangan di tinggalkan.  Dia akan tambah seperti orang linglung.  Dan dia akan lebih merasa sendirian.  Tak ada teman yang bisa menenangkannya.  Kau tau tidak, yang bisa menenangkannya hanya dirimu.  Kau perlu tau itu.  Jika kau membiarkannya lalu pergi dengan dia yang masih begitu perasaannya kau tau dia hancur.  Dia merasa hancur, perasaannya tidak ada yang ingin memperbaiki, orang yang dia sayang saja berani meninggalkannya ketika dia bingung harus seperti apa.  

Apa kau meninggalkannya?  Ya apa boleh buat kau sudah melakukannya.  Hahaha Kasian perempuan itu harus menanggung kebingungannya sendiri. Kau tau tidak ku yakin perempuan itu adalah perempuan yang malang.  

Iya ku tau kau kesal. Perempuan memang seperti itu keras kepala,  Batu, tapi kau perlu tau dia seperti itu karna dia sayang kepada mu.

Hahaha sudah sudah kau jangan melampiaskan kekesalannya ke diriku dong.  Memangnya kau masih kesal?  Sudah jangan marah, kan sudah ku bilang perempuan memang seperti itu.  Jika kau cape melihat sifatnya tinggalkan saja dia. Untuk apa kau bertahan? Jangan bilang karna terlanjur sudah lama.  

Hahaha ya siapa tau kau akan berbicara seperti itu.  Dia menyayangimu. Cemburu wajar.  Merajuk juga wajar.  Jika dalam merajuk itu kau meninggalkannya. Kau tenang saja.  Wanita bisa menenangkan perasaannya sendiri tapi lama sangat lama karna prosesnya di tambah dengan pemikiran yang kemana - mana. 

Iya ku tau kau sudah berusaha.  Iya kau benar dia terlalu batu, sini ku beritahu lagi. Orang yang terlalu batu dan mencernanya lama itu tandanya ada hal yang ia takuti. Ada hal yang tidak ia beritahu kepada mu.  Dia takut di tinggal atau dia punya luka lama atau dia pertama kali berpacaran atau dia memang tidak mengerti cara menyelesaikannya sendiri.

Kau menyayanginya? 

Ah masa kucuriga hahaha.  Dia sedang hancur.  Hal sepele kadang bisa buat perempuan sangat hancur jika itu yang pertama. 

Dia membutuhkanmu.  Pelukan mu.  Dan suaramu untuk menenangkannya.  Kau butuh pulang sepertinya. 

****
Percakapan seorang teman lelaki yang tak ku tulis apa yang ia katakan.  

Kamis, 16 Mei 2019

Satu januari dua ribu sembilan belas

Waktu itu akhir november lalu. Berawal dari hal bodoh ketemu dia. Biasa aja awalnya. Iseng doang sekedar selingan ketika itu sedang jatuh. Mencari hal lain untuk kesenangan melupakan hal yang sedang terjadi. Sampai akhirnya seperti yang udah udah perempuan selalu cepat sayangnya.

Sampai akhirnya 1 januari 2019 dia datang dengan pinjam vespa temannya muter sekitar jam 19.00 hanya untuk mencari tukang potong rambut biasa nemenin adik potong rambut siang atau jam 5 sore gapernah jam segitu karna mungkin udah pada tutup btw rambut mas nya mayan panjang yah hahaha harus di potong cuma karna hal sepele. Dan Desember bulan yang parah ya buat lu harus kehilangan vespa subuh subuh hahaha. Mau make vespa lagi aja harus minjam dulu. Sabar ntar beli lagi

Oh ya Hahhaa coba bisa di ulang ga waktu tanggal 1 januari kemarin bilangnya kaya gimana mas😆 gatau pengen jawab iya aja. Dan pas setelah hari itu penyemangatnya gw nambah satu ya.

Gw sayang sama lu. Terima kasih masih mau bertahan dengan segala tuntutan apa mau gw. Dengan segala peraturan peraturan yang gw kasih.

Jam tidur gw jam 9 gabisa chattan lewat jam segtu. Ketemu hanya bisa seminggu sekali. Gabisa telfon gabsa vc cuma sekedar chatt. Terima kasih masih bertahan.

Menerima lu tandanya menerima baik dan buruknya. Cukup gw yang tau. Baiknya terus di lakuin buruknya cuma bisa bantu dirubah sedikit.

Maaf sering buat kecewa. Maaf sering buat cemburu. Maaf sering buat khawatir. Gw disini. Masih disini. Sama lu. Gaperlu khawatir.

Bulan puasa gw ada bilang ga ketemu selama sebulan. Kenapa? Lu lelaki mas ya kali main kerumah cewenya ga terawih nanti malah di cap macem macem sama mama. Gw gamau. Gw mau lu baik di mata mama dan akan gw bantu. Tanda sayang mas. Ga perlu mikir hal yang aneh aneh. Satu cukup mas. Lu cukup

Semangat kerjanya. Nyari pekerjaan ga mudah. Jalanin. Gaada yang ga cape. Semua kerjaan sama. Sama sama cape rasanya. Tapi gaakan kerasa capenya kalau punya penyemangat. Masih sayang kan?

Kerumah jika ingin bertemu. Gw certain sedikit ya. Dulu waktu mama sama bapak pacaran mereka ketemu di bogor. Bapak selalu kerumah kalau mau ngajak mama keluar atau cuma skedar main dirumah.  mamah pernah cerita gitu walaupun keluarnya cuma di ajak makan baso di pinggir deket pasar ciawi.

Salah ga sih?

Bulan puasa yang berkah kan mas? Pekerjaan baru. Semangat baru. Tapi harus kerja malam. Gw tidur mas nya kerja. Gw kerja mas nya gantian tidur.

Ga pernah ngelarang buat ketemu. Tinggal kerumah ngobrol dirumah atau izin ke orang rumah.

Oiya ga kerasa udah pertengahan mei. Baru sih cuma berdebat mulu suka selalu ga sama pemikirannya. Ya tapi memang butuh yang seperti itu buat di certakan hidupnya. Kalau sama apa yang perlu di bahas ya kan? Hahahahs itu kata kata disebuah akun instagram.

Maaf selalu bikin kecewa. Maaf suka marah marah ngajakin berdebat. Maaf belum bisa jadi yang mas nya mau. Lagi diusahakan menjadi yang lebih baik. Sabar ya.

Perempuan lu ini beda. Ya dia punya dunianya sendiri. Kadang egois. Keras kepala dan ingin menang sendiri. Selalu pengen di dengar. menyebalkan. Selalu benar. Sedang kan lu? Yang di anggap selalu salah. Gw sayang lu

Perempuan lu ini ingin menjadi yang lebih baik. Dan pengen lu lebih baik lagi. Kurangin ngerokoknya. Banyak minum air putih, kalau mau keluar di jalan pakai jaket tuh dikancingin jangan sok ganteng. Dasar mas mas jamet temennya andhika kangen band.

Gaada niatan selingkuh. Jalanin aja sebaik mungkin. Kalau udahan ya mungkin karna belum jalannya. Cuma itu alasannya. Iya kan mas. Jawab dong iya.

Oiya kalau mas nya ngerasa udah ga srek. Atau ga nyaman dan mau nyerah. Lakuin. Hak semua ada di mas nya. Dan untuk gw. Biarin gw ngurus sendiri apa yang nanti gw rasain.

Dan untuk gw pribadi..

Gw disini. Masih sama lu. Sampai sekarang. Lu ga perlu khawatir.